// Unknown
// On-Selasa, 22 Januari 2013
- Manusia selalu berubah. Seiring dengan
berjalannya waktu, pengalaman yang didapatkan, serta perubahan lingkungan,
manusia selalu membuat perubahan-perubahan dalam hidupnya agar lebih baik.
Salah satu tahap dalam hidup manusia yang penuh dengan perubahan adalah saat
mereka kuliah. Selain jadwal yang selalu berubah setiap semesternya, mahasiswa
pun berevolusi, seiring dengan lamanya mereka berada di kampus.
Setelah melakukan
penelitian intensif selama bertahun-tahun, inilah pola evolusi yang paling umum
diikuti oleh para mahasiswa di Indonesia :
Evolusi Tingkat 1
Pas tingkat 1, biasanya
mahasiswa masih adaptasi sama lingkungan dan orang-orang baru, biasanya
pakaiannya lumayan rapih, biar pencitraannya bagus gitu, apalagi di hadapan
lawan jenis
. Dan karena ketemu temen-temen baru, masih suka jaim, belom ketauan belang-belangnya. Tingkat 1 adalah waktu untuk membangun pencitraan.
Kalo soal kuliah, biasanya masih semangat-semangatnya. Semua buku dibawa, dari buku wajib (yang asli impor, harganya 500 ribu), buku suplemen dari perpus, catetan, dan laptop. Kalo ada asistensi/tutor/lab jam 7 malem pun pasti dijabanin. Tugas? Pastinya dikerjain banget!
. Dan karena ketemu temen-temen baru, masih suka jaim, belom ketauan belang-belangnya. Tingkat 1 adalah waktu untuk membangun pencitraan.
Kalo soal kuliah, biasanya masih semangat-semangatnya. Semua buku dibawa, dari buku wajib (yang asli impor, harganya 500 ribu), buku suplemen dari perpus, catetan, dan laptop. Kalo ada asistensi/tutor/lab jam 7 malem pun pasti dijabanin. Tugas? Pastinya dikerjain banget!
Evolusi Tingkat 2
Di tingkat 2 ini
biasanya lagi betah-betahnya di kampus, tapi bukan buat kuliah. Setelah
mengerti trik-trik ampuh titip absen dan cabut kuliah, anak-anak tingkat 2 ini
mulai menyadari kalo kuliah cuma masuk kelas doang itu nggak asik. Mereka mulai
aktif di organisasi, ikut kepanitiaan acara ini itu, gabung di perkumpulan
mahasiswa, masuk klub olahraga kampus, ikut seminar dll.
Biasanya mereka dateng pagi ke kampus. Terus setor muka sama absen di kelas sebentar, abis itu mulai sibuk rapat, team building, seminar ini itu. Penampilan juga udah nggak serapih tingkat 1. Udah mulai akrab sama temen-temen baru, gebetan juga udah dapet, jadi mulai cuek. Biasanya ke kampus pake kaos yang ada logo universitasnya gitu.
Biasanya mereka dateng pagi ke kampus. Terus setor muka sama absen di kelas sebentar, abis itu mulai sibuk rapat, team building, seminar ini itu. Penampilan juga udah nggak serapih tingkat 1. Udah mulai akrab sama temen-temen baru, gebetan juga udah dapet, jadi mulai cuek. Biasanya ke kampus pake kaos yang ada logo universitasnya gitu.
Evolusi Tingkat 3
Di tingkat 3, biasanya
udah jarang keliatan di kampus. Bukan karena bolos, tapi jadwal kuliah biasanya
udah nggak sepadet 2 tahun pertama. Kalo dulu bisa tiap hari masuk, sekarang
bisa cuma 3-4 hari ada kelas. Akibatnya, pas tingkat 3 ini jadi lebih sering
jalan-jalan ama seneng-seneng ketimbang kuliah. Karena itu, biasanya pakaiannya
lebih cocok buat ke mall daripada ke kampus.
Karena jadwal yang lowong ini, masuk kelas biasanya cuma selewat aja. Anak tingkat 3 dateng pagi/siang pas ada kelas, abis selese kelasnya langsung cabut ke tempat lain. Kepanitiaan dan organisasi juga udah nggak se-intense tingkat 2. Karena udah senior, jabatan yang dipegang juga lebih tinggi. Jadi kerjaannya udah nggak ribet waktu masih jadi staf biasa.
Karena jadwal yang lowong ini, masuk kelas biasanya cuma selewat aja. Anak tingkat 3 dateng pagi/siang pas ada kelas, abis selese kelasnya langsung cabut ke tempat lain. Kepanitiaan dan organisasi juga udah nggak se-intense tingkat 2. Karena udah senior, jabatan yang dipegang juga lebih tinggi. Jadi kerjaannya udah nggak ribet waktu masih jadi staf biasa.
Evolusi Tingkat 4
Tingkat 4 identik dengan
skripsi atau tugas akhir. Dan segala aspek kehidupan mahasiswa di tingkat 4
ini, semuanya dipusatkan ke skripsi tersebut. Walaupun kelas tinggal 1 atau
bahkan enggak ada, mereka tiap hari nongol di kampus, entah ngetik di
perpustakaan ditemani dengan 2 buku yang dibuka plus beberapa fotokopian jurnal
atau ngejar-ngejar dosen pembimbing.
Gizi mahasiswa tingkat 4 ini biasanya juga buruk, karena stress mikirin skripsi. Muka-mukanya biasanya beler gara-gara kurang tidur ato bete gara-gara skripsinya abis diacak-acak sama dosen pembimbing. Mahasiswa tingkat 4 juga biasanya nggak punya kehidupan sosial yang aktif.
Gizi mahasiswa tingkat 4 ini biasanya juga buruk, karena stress mikirin skripsi. Muka-mukanya biasanya beler gara-gara kurang tidur ato bete gara-gara skripsinya abis diacak-acak sama dosen pembimbing. Mahasiswa tingkat 4 juga biasanya nggak punya kehidupan sosial yang aktif.
Evolusi Tingkat 5 (dan
seterusnya)
Kenyataan tidak selalu
sesuai dengan harapan kita. Di dunia kuliah pun sama. Setelah 4 tahun berjuang
keras supaya bisa lulus cepet, ternyata ada aja hal yang bisa menghalangi. Dari
ada kelas yang nyangkut, atau dosen pembimbing sensi sama kita, jadinya nggak
dilulus-lulusin. Dengan terpaksa, ada beberapa mahasiswa yang harus berevolusi
ke mahasiswa semester 9 (dan seterusnya)
Jenis yang satu ini banyak ragamnya. Ada yang makin jarang ke kampus karena sibuk sama kerjaan lain (atau udah bodo amat sama kuliahan). Ada yang masih rajin ke kampus karena masih banyak kelas yang belom lulus. Ada juga yang nyangkut di perpustakaan, berusaha keras buat nyelesein tugas akhir yang susahnya setengah mati. Ada juga yang gak jelas ngapain, tapi tiap hari ke kampus, dianggap tetua, trus hobinya gangguin anak-anak tingkat 1. Walaupun jenis ini beraneka ragam, mereka punya sebuah kesamaan, yaitu sebuah alergi pada 2 kata :
“Kapan lulus ?”
Jenis yang satu ini banyak ragamnya. Ada yang makin jarang ke kampus karena sibuk sama kerjaan lain (atau udah bodo amat sama kuliahan). Ada yang masih rajin ke kampus karena masih banyak kelas yang belom lulus. Ada juga yang nyangkut di perpustakaan, berusaha keras buat nyelesein tugas akhir yang susahnya setengah mati. Ada juga yang gak jelas ngapain, tapi tiap hari ke kampus, dianggap tetua, trus hobinya gangguin anak-anak tingkat 1. Walaupun jenis ini beraneka ragam, mereka punya sebuah kesamaan, yaitu sebuah alergi pada 2 kata :
“Kapan lulus ?”
Pages
Visitor
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "